Oxy Bleach dan klorin Bleach dalam proses laundry adalah sama sama produk pemutih pakaian dan keduanya bekerja dengan cara oksidasi. Dua produk ini serupa tapi tak sama dan masing-masing memiliki rentang aplikasi yang berbeda dan keunggulan sendiri. Kapan tepatnya menggunakan produk ini, mari kita bahas pada uraian berikut. Uraian dan pembahasan di artikel ini dibatasi lingkupnya pada keperluan laundry dan rumah tangga, tidak sampai kepada aplikasi industri.
Klorin Bleach
Klorin Bleach dari namanya bisa diketahui kalau ini adalah produk pemutih klorin. Senyawa Klorin adalah unsur kimia dengan simbol Cl (Chlor). Dalam susunan berkala unsur unsur kimia, Chlor (Cl) adalah nomor atom 17, masuk dalam golongan Halogen paling ringan kedua, berada di antara fluor dan brom. Jadi jelas sifat Chlor (Cl) ini sebagian besar berada di antara keduanya.
Klorin pada suhu ruangan (suhu kamar) adalah gas berwarna kuning kehijauan. Klorin adalah unsur yang sangat reaktif dan merupakan zat pengoksidasi yang kuat: Pada skala Pauling (yang sudah direvisi) Klorin memiliki afinitas elektron tertinggi dan elektronegativitas tertinggi ketiga setelah oksigen dan fluor. Untuk membuat pemutih klorin berbentuk cairan seperti yang kita gunakan selama ini, adalah dengan mereaksikan Gas Klorin (Cl2) kedalam larutan sodium hidroksi (NaOH), sehingga terbentuklah sodium hipoklorit (NaOCl).
Jadi bahan utama Klorin Bleach (pemutih klorin) itu adalah senyawa sodium hipoklorit, bentuknya bubuk berwarna putih. Selanjutnya sodium hipoklorit diencerkan dengan air dan itulah yang dinamakan Klorin Bleach (pemutih klorin). Dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan kaporit. Umumnya penggunaan sodium hipoklorit dalam pemutih klorin untuk keperluan cuci dan peralatan rumah tangga berikisar 3 – 8%. Mengingat tingginya resiko bahaya yang ditimbulkan oleh senyawa kimia ini.
Manfaat, Efek samping dan Resiko Penggunaan Klorin
Manfaat klorin bleach (Pemutih Klorin) adalah untuk bahan utama pemutih cucian (pakaian putih), bahan pemutih industri tekstil, digunakan sebagai zat pengoksidasi, digunakan dalam industri deterjen,digunakan dalam pemurnian produk minyak bumi, digunakan dalam industri kertas, digunakan dalam pengolahan air limbah, digunakan sebagai desinfektan, dalam pengolahan makanan untuk membersihkan peralatan persiapan makanan, di kolam renang untuk mencegah agen infeksius.
Efek samping Klorin Bleach
Apabila natrium hipoklorit sampai tertelan, gejalanya adalah sakit perut, rasa terbakar, batuk, mual, sakit tenggorokan, dan muntah. Natrium hipoklorit dapat menyebabkan kemerahan dan ketidak nyamanan pada kulit atau rambut. Jika terpapar dalam waktu yang cukup lama, kulit bisa menjadi responsif. Natrium hipoklorit beracun bagi hewan yang menggunakan air. Itulah sebabnya mengapa dalam produk rumah tangga hanya digunakan dalam jumlah yang relatif kecil.
Resiko reaksi kimia
Seperti dijelaskan diatas, bahwa klorin adalah senyawa kimia yang cukup reaktif. Jika anda memiliki zat pemutih klorin di rumah, berhati-hatilah, jangan sekali-kali mencampur bahan kimia ini dengan bahan kimia lain yang bersifat asam. Sodium hipoklorit ini memiliki pH 11 (sangat alkali) jika bereaksi dengan asam dia akan melepaskan gas klorin yang sangat berbahaya dapat menimbulkan luka bakar parah pada paru-paru dan mata.
Sebagai pengoksidasi, hipoklorit menghasilkan panas saat bereaksi dengan zat pereduksi, yang menyebabkan potensi kebakaran atau ledakan. Jadi sebaiknya saat menggunakan produk pemutih klorin jangan mencampurnya dengan bahan kimia lain jika anda tidak mengerti reaksi kimia pada senyawa ini.