3 Hal penting yang sering diabaikan pengusaha laundry, justru menjadi pemicu pelanggan tidak kembali lagi dan celakanya lagi 3 hal ini justru menjadi penentu kualitas laundry. Jika anda merasakan ada pelanggan yang tidak kembali lagi dan pertumbuhan usaha laundry yang lamban dan seperti jalan di tempat, usaha tidak seperti yang diharapkan. Cobalah periksa beberapa hal dibawah ini, siapa tau ini menjadi penyebabnya.
1. Kualitas Air.
Sebelum memulai usaha laundry, seharusnya air menjadi perhatian yang utama dibanding yang lain. Perlu diketahui bahwa di dalam air terdapat banyak sekali kandungan mineral dari alam. Mineral ini memiliki banyak kegunaan bagi tubuh, tetapi bagi bisnis laundry mineral menjadi penyebab utama timbulnya masalah. Kandungan mineral yang terlarut dalam air paling umum adalah garam kalsium karbonat (CaCO3) dan magnesium (Mg). Beberapa jenis garam logam terlarut lainnya, adalah bikarbonat, silikat dan sulfat.
Kesadahan air diukur berdasakan jumlah kandungan garam kalsium karbonat(CaCO3) dan magnesium (Mg yang terlarut. Semakin tinggi kandungan Ca dan Mg dalam air, dikatakan air tersebut semakin sadah. Air dikatakan lunak (tidak sadah) jika jumlah kandungan mineral dalam air < 60 mg/liter, dan air ini layak digunakan untuk aktivitas laundry. Jika kandungan mineralnya > 60 mg/liter, maka air tersebut tidak layak digunakan dan harus dilakukan penyaringan atau demineralisasai.
Air sadah berpengaruh buruk pada aktivitas laundry, beberapa contohnya adalah sebegai berikut:
- Kandungan mineral dalam air sadah menyebabkan pakaian menguning atau kusam.
- Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dalam air akan bereaksi dengan surfaktan dalam deterjen, menjadi kalsium stearat dan magnesium stearat, membentuk endapan putih seperti lumpur. Sering dijumpai pada karet dibagian mesin. Senyawa baru ini akan menempel pada serat pakaian dan kalau dikeringkan pakaian menjadi kusam.
- Kelarutan deterjen dalam air menjadi terhambat, sehingga kinerja deterjen akan menurun, akhirnya butuh deterjen lebih banyak untuk membersihkan pakaian.
- Air sadah berakibat buruk pada setrika yang menggunakan boiler. Air sadah menyebabkan endapan seperti kapur pada elemen pemanas, dan kemudian terurai menjadi karbon dioksida, selanjutnya dalam kondesat cair akan membentuk asam karbonat, yang mengikbatkan karat dan menyebabkan kekuningan pada pakaian yang disetrika. (seperti gambar di bawah)

Solusinya:
- Lakukan analisa air sebelum menggunakannya untuk aktivitas laundry. Pengujian bisa dilakukan pada laboratorium air independen (bisa juga di lakukan pada perguruan tinggi terdekat). Biayanya tidak mahal, menurut PERMENKES RI NO. 492/MENKES/Per/IV/2010. Untuk memeriksa kualitas kesadahan air adalah sebesar Rp. 18.000/ 100 ml sampel.
- Gunakanlah filter air, jenis media yang digunakan pada filter air, tergantung hasil evaluasi kadar air. Umumnya menggunakan media karbon aktif, green sand dan manganes. Mintalah petunjuk dari penjual media filter dengan menunjukan hasil evaluasi kadar air yang diperoleh.
2. Sortir Pakaian.
Ini hal penting kedua yang sering diabaikan oleh operator laundry, sortir atau memilah pakaian kelihatannya sangat sepele, tapi tahapan ini sangat menentukan terhadap kualitas laundry anda. Umumnya komplain pelanggan tertinggi berasal dari tahapan ini. Perlu diketahui bahwa setiap jenis pekaian perlu penanganan yang berbeda. Kualitas pakaian tidak sama dengan pakaian yang lain, sistem pewarnaan juga berbeda-beda.
Pisahkanlah pakaian berwarna gelap dengan yang warna terang, pakaian rajutan, pakaian yang lembut dengan jeans, pakaian baru dengan pakaian lama. Ini akan sangat membantu menghindari terjadinya transfer warna (luntur) dari pakaian lain. Pakaian lembut dan rajutan akan rusak jika di spin sampai 1200 rpm akan terjadi over size.
Pertanyaannya, saat ini banyak laundry dengan layanan “CUKELI” cuci kering lipat dengan minimum order 7 kg, dilakukan tanpa sortir. Seperti juga dengan laundry coin dilakukan tanpa sortir. Perlu diingat, bahwa laundry dengan layanan seperti itu, untuk segmen pasar middle-low. Tetapi setelah pelanggan menyadari sebab dan akibatnya, akhirnya mereka juga akan berpindah mencari laundry yang disortir. Karena kualitas tidak pernah berbohong.
3. Bahan Kimia yang berkualitas.
Saat ini banyak dijual di pasaran, toko kimia maupun market place online, paket bahan kimia deterjen dengan harga murah sekitar 60 – 70 ribu rupiah, dicampur air bisa menjadi 15-20 liter deterjen cair. Kira-kira isinya surfaktan anionik (SLES), garam dan sedikit pewangi, dan ada juga yang menambahkan Na2CO3 (natrium karbonat) sebagai builder dalam paketnya.
Memang benar, ini bisa dijadikan sebagai deterjen pencuci, tetapi untuk mendapatkan hasil cucian yang berkualitas baik, paket tersebut harus dimodifikasi lagi, itu adalah cuma bahan aktif penyusun deterjen. Kita harus menambahkan squestering builder atau alkali yang bersifat dispersant, nonionik surfaktan dan additive lainnya. (lihat cara membuat deterjen cair kualitas SNI disini).
Deterjen berkualitas baik dapat membuat kualitas cucian anda menjadi laundry premium. Anda akan terhindar dari was-was akan luntur, bau dan akan bersih cemerlang. Untuk menaikan level laundry anda butuh deterjen yang baik. Anda juga tidak perlu risau menaikan harga laundry anda jika memang mampu memberikan hasil yang optimal. Karena pada dasarnya pelanggan butuh laundry yang berkualitas bukan laundry yang murah.
3 hal penting yang sering diabaikan pengusaha laundry, semoga artikel ini bisa membantu. Selamat menjadikan laundry anda naik kelas dan meraup omset besar. Jangan takut bersaing selama anda memiliki kualitas baik. Silahkan komen jika anda merasa ini bermanfaat.